Pages

Etika Makan / Table Manners Dalam Paskibra dan Paskibraka



Menjadi seorang Paskibra atau Paskibraka dalam suatu keadaan seperti misalnya ramah tamah seusai bertugas, atau mendapatkan undangan dalam suatu kegiatan. Kadangkala dalam setiap undangan tersebut terdapat perjamuan makan resmi, sehingga pembelajaran tentang table manner/tata cara makan sangat dibutuhkan bagi seorang anggota paskibra atau paskibraka. Sangat Penting bagi setiap anggota paskibraka mengetahui tata cara makan, baik secara tradisional, nasional maupun internasional.

Berikut ulasan singkat seputar table manner yang mungkin bisa membantu rekan-rekan pelatih, ataupun anggota paskibra dalam proses pembinaan dan Pelatihan paskibra ataupun paskibraka.

Table Manner (Etika Makan)
Etika makan diperkenalkan oleh bangsa Eropa yang merupakan aturan standar terutama saat bersantap bersama-sama di sebuah acara resmi atau acara makan bersama di keluarga besar. Meskipun sebebarnya Etika tersebut telah ada jauh sebelum peradaban Eropa menyebar ke seluruh dunia.

Jika mampu menunjukkan sopan santun di meja makan, sebenarnya secara tidak langsung menunjukkan kualitas pergaulan, intelektualitas dan etika pergaulan seseorang. Etika makan tidak dibentuk secara tiba-tiba. Kualitas etika makan harus dilakukan sejak usia anak dan remaja. Dengan kebiasaan sehari-hari dengan melakukan etika makan yang baik maka merupakan proses pembelajaran yang sangat baik. Bila etika makan dibentuk secara instan maka akan menghasilkan kualitas etika makan yang canggung dan tidak luwes. Bila seseorang diundang di sebuah restoran terkenal atau jamuan makan malam resmi dengan meja makan yang sudah di setting sedemikian rupa harus mengikuti aturan etika makan yang baik.

Setiap negara memiliki aturan meja makan yang berbeda-beda. Namun, ada beberapa aturan dasar yang terdapat di setiap etika makan, yaitu :

Makan dengan mulut yang tertutup saat mengunyah makanan.
Berbicara dengan volume suara yang rendah.
Tutupi mulut saat batuk atau bersin.
Jangan menyandarkan punggung di sandaran kursi.
Jangan menimbulkan suara saat mengunyah makanan.
Jangan memainkan makanan dengan peralatan makan.
Jangan mengejek atau memberitahu seseorang bahwa dia memiliki etika makan yang buruk.
Jangan bersedekap di meja makan.
Selalu meminta ijin ke empunya acara saat akan meninggalkan meja makan.
Jangan menatap mata orang lain saat dia sedang makan.
Jangan berbicara di telepon di meja makan. Meminta ijinlah saat anda benar benar harus menjawab telepon, dan meminta maaflah saat kembali.
Jangan menimbulkan suara saat memakan sup.
Letakkan garpu di sebelah kiri dan garpu disebelah kanan bersama-sama di arah jam 5 di atas piring dengan bagian pisau yang tajam menghadap ke dalam. Ini menandakan bahwa anda telah selesai makan.
Lap yang disediakan di atas meja tidak boleh digunakan.
Jangan menghilangkan ingus dengan lap tangan. Lap yang disiapkan untuk anda hanya untuk membersihkan mulut bila kotor.
Jangan mengambil makanan dari piring orang lain dan jangan memintanya juga.
Telan semua makanan yang ada di mulut sebelum minum.
Jangan menggunakan tangan saat mengambil makanan yang tersisa di dalam mulut, gunakan tusuk gigi.
Usahakan untuk mencicipi semua makanan yang disediakan.
Tawarkan ke orang di sebelah anda saat anda akan menuangkan minuman ke gelas anda.
Sisakan makanan sedikit bila anda tidak ingin atau tidak sanggup menghabiskan makanan.
Tunggu ada aba-aba untuk mulai memakan makanan yang dihidangkan.
Menambahkan bumbu setelah mencicipi makanan dianggap kasar dan menghina koki.
Kecuali di restoran, jangan minta untuk menyingkirkan sisa makanan anda kecuali acara makan sudah selesai dan jangan pernah melakukan bila diundang ke acara formal.
Jangan lupakan satu hal yang umum. Jangan lupa untuk selalu mengatakan ‘tolong’ dan ‘terima kasih’ setiap kali anda meminta bantuan.
Beberapa etika umum yang harus dilakukan adalah:
Bila pelayan tidak memberikan anda duduk, Duduk dan tariklah bangku dengan dua tangan.
Bukalah serbet atau napkin dengan wajar taruh di pangkuan anda.
Jika sudah siap memesan menu, lihat daftar menu dengan wajar, jangan terlalu lama. Segera menunjuk menu yang anda pilih. Setelah itu biasanya pelayan mempersilakan anda mencicipi menu pembuka atau Appetizer.

Jamuan formal terdiri dari beberapa menu

Hidangan Pembuka (Appetizer).
Sebelum hidangan pembuka disajikan biasanya diatas meja disediakan roti sebagai panganan, anda bisa makan roti ini dengan tangan. Hidangan pembuka biasanya juga terdiri dari dua macam,

 Hot Appetizer dan Cold Appetizer.

Hot Appetizer biasanya Sup. Aduklah sup itu perlahan, jangan dipangku ditangan anda, biarkan tetap diatas meja. Jangan sekali-kali meniup sup. Gunakan sendok sup yang sudah disediakan, biasanya lebih kecil.

Cold Appetizer bisa berupa salad, ambil garpu di tangan kiri dan pisau di tangan kanan, sekali lagi pilihlah alat makan yang disediakan, biasanya lebih kecil dari alat makan hidangan utama. Janagn ragu-ragu mengelap mulut anda bila ada sisa makanan disana. Jangan mengelap dengan satu tangan.
Hidangan Utama (Main Course)

Bila hidangan utama sudah tiba, jangan salah kalau anda sedang diundang jamuan makan ala internasional, umumnya ada dua cara menyantap hidangan utama. Hidangan utama sering berupa daging, steik atau sea food. Bila menggunakan ala Amerika biasanya daging dipotong lebih dahulu baru disantap menggunakan sendok dengan tangan kanan. Cara Eropa lain lagi, biasanya langsung dipotong dengan pisau di tangan kanan lalau memakan dengan garpu di tangan kiri.

Hidangan Penutup (Dessert)

Puas menyantap hidangan utama, saatnya anda menikmati hidangan penutup. Hidangan penutup umumnya berupa makanan atau minuman dingin, seperti cocktail, ice cream atau jus. Jangan makan hidangan penutup langsung setelah anda menghabiskan makanan utama. Berilah waktu untuk perut anda. Setelah dirasa cukup dan hidangan penutup sudah siap, amkaan anda bisa menyantapnya. Bila hidangan pentup anda berupa minuman yang ada hiasan diatasnya. Makanlah hiasannya atau sisihakan terlebih dahulu. Baru minum isinya.






A. Serbet
B. Piring utama
C. Mangkok sop dan tatakannya
D. Piring roti dan mentega dengan pisau roti
E. Gelas air
F. Anggur putih
G. Anggur merah
H. Garpu ikan
I. Garpu utama
J. Garpu salad
K. Pisau utama
L. Pisau ikan
M. Sendok sop
N. Sendok makanan pencuci mulut dan garpu kue

Perhatikan bahwa posisi garpu salad (J) disarankan untuk diletakkan disebelah kiri garpu utama (I). Bagaimanapun juga untuk jamuan resmi garpu utama digunakan sebelum garpu salad, karena itu sebaiknya para tamu menunggu hidangan utamanya sebelum mengambil salad.


Apa yang harus dilakukan? Kapan memulai makan?

Tidak seperti dengan nasehat orang tua, para pakar etiket malah menganjurkan untuk memulai makan tanpa harus selalu menunggu orang lain – mulailah makan saat makanan hangat disajikan. Untuk makanan dingin atau buffets, tunggulah hingga tuan rumah mempersilakan makan, dan tunggu pula hingga tamu utamanya mulai mengambil makanan.

Makanan yang dapat dipegang dengan tangan:

Roti: break slices of bread, rolls and muffins in half or into small pieces by hand before buttering.
Daging : jika potongan dagingnya tebal, makanlah dengan menggunakan pisau dan garpu. Jika garing, pecahkan dengan garpu dan makanlah dengan tangan.
Makan dengan tangan: Ikuti pedoman tuan rumah. Jika makanan tersebut disajikan dalam piring, ambil dan letakkan pada piring anda sebelum memakannya.
Makanan yang biasanya langsung dimakan dengan tangan: jagung pada ikan tongkol, tulang iga, lobster, kepiting dan tiram dengan cangkang terbuka, sayap ayam dan tulang (untuk situasi tidak resmi), sandwiches, beberapa jenis buah tertentu, buah zaitun, seledri, roti dan kue kering.

Membuang makanan yang terselip dari mulut:

1. Serpihan buah zaitun: keluarkan dengan hati-hati ke telapak tangan sebelum membuangnya ke piring.
2. Tulang ayam: gunakan garpu untuk membuang ke piring.
3. Duri ikan: buanglah dengan jari.
4. Bagian yang lebih besar: tulang atau makanan yang tidak ingin anda makan keluarkan dengan hati-hati dan tersembunyi ke dalam serbet makan hingga tidak diketahui orang lain.

Tata cara untuk minum :
MUG (gelas agak besar tanpa kaki) yang digunakan untuk minum kopi, teh atau minuman panas lainnya, biasanya digunakan pada acara tak resmi. Tatakan biasanya disertakan untuk meletakkan sendok kecil, bahkan kadang tidak disediakan sama sekali. Bila disertai tatakan/lepek, biasanya sendok diletakkan dengan posisi menghadap ke bawah atau di sisi piring mentega atau piring makan. Jangan lupa mengeluarkan sendok dari mug pada waktu akan minum.
Letakkan teh celup yang sudah dicelupkan ke dalam cangkir yang berisi air panas pada piring alas/tatakan cangkir.
Sebelum mereguk es teh manis, es kopi susu, atau jus, jangan lupa singkirkan sendok pengaduk yang berbentuk panjang. Letakkan di tatakan setelah selesai mengaduk minuman. Bila tak tersedia, jangan lupa memintanya.
Bila kopi atau teh tumpah, tanyakan apakah bisa mengganti tatakan. Bila tidak memungkinkan, gunakan serbet atau tisu untuk membersihkannya. Hal ini untuk menghidari tumpahan yang lebih banyak atau mengenai baju Anda.
Jika disuguhi minuman dengan gelas yang biasa digunakan untuk anggur merah, pegang kaki gelas. Untuk anggur putih, pegang badan gelas untuk menjaga kedinginan minuman tersebut. Bila di gelas minuman terdapat hiasan buah seperti stroberi, ceri, dan lainnya tapi Anda tidak ingin memakannya, boleh disingkirkan.
Sebaiknya jangan meniup minuman yang panas untuk mendinginkannya. Agar cepat dingin, Anda bisa mengaduk minuman secara perlahan atau tunggu sampai panasnya berkurang.

Sumber : http://www.brigaspad.org/2012/02/paskibraka-dan-tata-cara-makan-table.html

Atribut Paskibraka dan Pengertiannya



Pada tahun 1973, Idik Sulaeman melahirkan nama Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Bukan itu saja, Idik juga menciptakan seluruh atribut yang sampai sekarang dapat dilihat dalam seragam Paskibraka. Atribut itu mulai dari pakaian seragamnya sendiri, sampai Lambang Anggota Paskibraka, Lambang Korps Paskibraka dan Tanda Pengukuhan. Sebelum tahun 1973, Paskibraka tidak mempunyai Lambang Anggota maupun Lambang Korps yang dapat dibanggakan. Berikut ini penjelasan tentang bentuk dan makna setiap atribut.

BENTUK SERAGAM

Sejak semula saat dimulai membentuk pasukan percobaan penggerek Bendera Pusaka tahun 1967, pakaian seragam pasukan ini ditetapkan putih-putih, sedangkan warna merahnya hanya digunakan sebagai aksen berupa kacu penutup leher bagian depan seperti biasa digunakan prajurit ABRI/TNI kalu menggunakan seragam lapangan upacara. Warna putih dipilih sebagai makna kesucian dalam melaksanakan tugas pokok mengibarkan dan menurunkan Bendera Pusaka Merah Putih. Sebelum tahun 1981, model pakaian seragam Paskibraka cukup sederhana, dan masih tampak penonjolan keremajaannya: Putra dengan kemeja putih lengan panjang yang bagian bawahnya dimasukkan ke celana panjang putih dengan ikat pinggang juga berwarna putih; Putri dengan kemeja lengan panjang dengan bagian bawah model jas. Tetapi setelah tahun 1981 dan seterusnya sampai sekarang, dengan alasan disamakan modelnya dengan seragam ABRI/TNI dari kelompok 45/pengawal, seragam Paskibraka mengalami perubahan. Paskibraka putra menggunakan kemeja model jas dengan gesper lebar dari kain, sementara Paskibraka putri tidak berubah. Dengan tampilan baru ini, Paskibraka memang kehilangan penampilan remajanya dan terlihat seperti orang dewasa.







LAMBANG ANGGOTA

Lambang Anggota Paskibraka dikenakan di kelopak bahu baju berupa kontur warna perak di atas bulatan putih yang diletakkan pada segi empat berwarna hijau. Semula, pada kelopak bahu seragam Penggerek Bendera dikenakan lambang dengan tanda ciri pemuda dan Pramuka —karena kedua unsur inilah yang menjadi pendukung pasukan. Lambang untuk pemuda berupa “bintang segilima besar” sedangkan untuk Pramuka berupa “cikal kelapa kembar”. Namun, penggunaan “dua sejoli” lambang itu mendapat kritikan negatif dari sejumlah pihak yang “kurang” senang dengan keberhasilan dan popularitas pengibar bendera pusaka yang begitu cepat naik. “Bintang Polisi kok masih dipakai,” kata satu pihak. “Lambang Pramuka tidak benar digunakan tanpa mengenakan seragam Pramuka!” seru yang lain pula. Itulah yang kemudian mendorong Idik Sulaeman merancang Lambang Anggota Paskibraka yang baru dan dapat menggambarkan siapa sebenarnya para anggota Paskibraka itu.Lambang anggota Paskibraka adalah setangkai bunga teratai yang mulai mekar dan dikelilingi oleh sebuah gelang rantai, yang mata rantainya berbentuk bulat dan belah ketupat. Mata rantai bulat berjumlah 16, begitu pula mata rantai belah ketupat. Bunga teratai yang tumbuh dari lumpur (tanah) dan berkembang di atas permukaan air bermakna bahwa Anggota Paskibraka adalah pemuda yang tumbuh dari bawah (orang biasa), dari tanah air yang sedang berkembang (mekar) danmembangun.Tiga helai kelopak bunga tumbuh ke atas bermakna “belajar, bekerja dan berbakti”, sedang tiga helai kelopak ke arah mendatar bermakna “aktif, disiplin dan gembira”. Mata rantai yang saling berkaitan melambangkan persaudaraan yang akrab antar sesama generasi muda Indonesia yang ada di berbagai pelosok (16 penjuru angin) tanah air. Rantai persaudaraan tanpa memandang asal suku, agama, status sosial dan golongan akan membentuk jalinan mata rantai persaudaraan sebangsa yang kokoh dan kuat, sehingga mampu menangkal bentuk pengaruh dari luar dan memperkuat ketahanan nasional, melalui jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan yang telah tertanam dalam dada setiap anggota Paskibraka.




LAMBANG KORPS

Untuk mempersatukan korps, Paskibraka di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota ditandai dengan Lambang Korps yang sama. Untuk tingkat provinsi dan kabupaten/kota, Lambang Korps harus ditambahi dengan tanda lokasi terbentuknya pasukan. Sebelum tahun 1973, Lambang Korps Penggerek Bendera berupa lencana berbentuk perisai dari bahan logam kuningan dengan gambar sangat sederhana: di tengah bulatan terdapat bendera merah putih dan di luar lingkaran terpampang tulisan “PASUKAN PENGEREK BENDERA PUSAKA”.

Sejak 1973 sampai sekarang, Lambang Korps Paskibraka dibuat dari kain bergambar atau bordir yang langsung dijahitkan di lengan kanan seragam. Bentuknya perisai berwarna hitam dengan garis pinggir dan huruf berwarna kuning yang bertuliskan ”PASUKAN PENGIBAR BENDERA PUSAKA” dan tahun pembentukan pasukan (di ujung bawah perisai). Di dalam perisai terdapat lingkaran bergambar sepasang anggota Paskibraka dilatarbelakangi bendera merah putih yang berkibar ditiup angin dan tiga garis horison atau awan. Makna dari bentuk dan gambar Lambang Korps Paskibraka adalah sebagai berikut:
Bentuk perisai bermakna “siap bela negara” termasuk bangsa dan tanah air Indonesia, warna hitam bermakna teguh dan percaya diri.
Sepasang anggota Paskibraka bermakna Paskibraka terdiri dari anggota putra dan anggota putri yang dengan keteguhan hati bertekad untuk mengabdi dan berkarya bagi pembangunan Indonesia.
Bendera Merah Putih yang sedang berkibar adalah bendera kebangsaan dan utama Indonesia yang harus dijunjung tinggi seluruh bangsa Indonesia termasuk generasi mudanya, termasuk Paskibraka.
Garis horison atau awan tiga garis menunjukkan ada Paskibraka di tiga tingkat, yaitu nasional, provinsi dan kabupaten/kota.
Warna kuning berarti kebanggaan, keteladanan dalam hal perilaku dan sikapsetiap anggota Paskibraka.




TANDA PENGUKUHAN

Sebagai tanda berakhirnya Latihan Kepemimpinan Pemuda Tingkat Perintis/Pemuka (sebagaimana juga berakhirnya Latihan Kepemimpinan Pemuda/Kepemudaan tingkat lain) setiap peserta dikukuhkan oleh Penanggungjawab Latihan dengan pengucapan ”Ikrar Putera Indonesia” sambil memegang Sang Merah Putih dan kemudian menciumnya dengan menarik nafas panjang sebagai “kiasan” kesediaan untuk senantiasa setia dan membelanya. Tanda pengukuhan berupa kendit atau pita/sabuk dibuat dari kain. Kendit adalah tanda ksatria pada zaman dahulu yang mengikrarkan kesetiaannya kepada kerajaan. Sebagai pemegang kendit, para peserta latihan pun diharapkan memiliki sifat ksatria dalam pemikiran, perkataan dan perbuatannya seharihari. Awalnya, pada latihan untuk Pasukan pertama sampai keempat(1968–1971) kendit Tanda Pengukuhan masih polos dengan dua warna, masing-masing hijau untuk anggota pasukan dan ungu untuk para penatar/ pembina. Karena kendit warna polos menyerupai sabuk kecakapan olahraga beladiri, maka oleh Idik Sulaeman disempurnakan menjadi kendit bermotif. Motif tersebut berupa gambar rantai bulat dan belah ketupat seperti pada Lambang Anggota, dengan jumlah masing-masing 17 untuk rantai bulat dan rantai belah ketupat. Setiap mata rantai bulat maupun belah ketupat diisi dengan huruf yang membentuk kalimat ”PANDU INDONESIA BER-PANCASILA”. Semula, ukuran lebar dan panjang kendit adalah 5 cm dan 17 dm, untuk melambangkan angka tanggal 17 (dari 17 Agustus 1945) dan 5(jumlah sila dalam Pancasila). Namun, karena kesulitan teknik pencetakan motifnya, ukurankendit baru dengan motif rantai dan huruf diubah menjadi lebar 5 cm dan panjang 14 dm (140 cm). Tanda pengukuhan berupa lencana digunakan untuk pemakaian harian. Sebelum 1973, lencana ini hanya berupa merah putih —tanpa gambar garuda— dengan ukuran tinggi 2 cm dan panjang 3 cm. Lencana yang dipakai sejak 1973 sampai saat ini berbentuk persegi berukuran tinggi 1,8 cm dan panjang 4 cm, dengan tanda merah-putih di sebelah kanan dan Garuda di sebelah kiri (dilihat dari sisi pemakainya, bukan dari depan). Ukuran lencana untuk Penatar (warna ungu) sedikit lebih kecil, yakni tinggi 1,5 cm dan panjang 3,5 cm. Warna dasar di belakang Garuda disesuaikan dengan jenis latihannya, atau dengan kata lain sama dengan warna dasar kenditnya.



Warna hijau untuk Latihan Perintis/Pemula Pemuda
Warna merah untuk Latihan Pemuka Pemuda
Warna kuning untuk Latihan Pendamping Pemuda
Warna ungu untuk Latihan Penatar Kepemudaan

Kedua Tanda Pengukuhan, digunakan dengan ketentuan yang berbeda. Lencana pengukuhan dikenakan pada baju setinggi dada sebelah kiri (di atas saku kiri baju), baik pada seragam maupun baju biasa sehari-hari. Sedangkan kendit, dililitkan ke pinggang dan disimpulmatikan di
bagian depan (perut) dan hanya dikenakan saat menghadiri upacara pengukuhan, tidak untuk sehari-hari.

LATIHAN GABUNGAN PASKIBRA

Informasi untuk seluruh anggota paskibra yang ada di Kota Metro dan sekitarnya, bahwa pada tanggal 16 November 2014 akan dilaksanakan LATIHAN GABUNGAN PASKIBRA yang akan diadakan di SMK KP Gajah Mada, surat undangan dalam proses pendistribusian, di mohon kepada seluruh pelatih dan senior2 Paskibra se kota metro agar mempersiapkan junior- juniornya untuk mengikuti kegiatan tersebut, perlengkapan dll ada pada lampiran surat. trims 

salam Paskibra

Upacara Sumpah Pemuda Ke 86 Tahun 2014



Telah Dilaksanakan Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke - 86 Tahun 2014 bertempat di Lapangan samber Kota Metro,

Anggota Purna Paskibraka Indonesia Kota Metro

Petugas Upacara Hari Peringatan Sumpah Pemuda ke 86


Bapak Walikota Metro bersama dengan Brigjen Pol Drs. Boy Rafli Amar dan Dr. Dodi

Bapak Walikota Metro bersama dengan Brigjen Pol Drs. Boy Rafli Amar dan Dr. Dodi



Kak Yusuf dengan Pak Mardani dan Pol PP Kota Metro

Brigjen Pol Drs. Boy Rafli Amar memberikan Penghargaan Kepada Walikota Metro



Anggota PKM (Paskibra Kota Metro)

Paskibra Kota Metro

Foto Bersama

Foto Bersama



PPI dan PKM Foto Bersama dengan Bapak Brigjen Pol Drs. Boy Rafli Amar (Karopenmas Divhumas Polri) 

Kumpulan Materi Materi Tentang Paskibra

1. Pengertian Paskibra

2. PPDP (Peraturan Penghormatan Dalam Paskibra)

3. Arti Lambang Paskibra

4. Sejarah Terbentuknya Paskibraka

5. Sejarah Bendera Merah Putih
 
6. Makna dan Arti Bedera Merah Putih

7. Tingkatan MPG (Merah Putih Garuda) 

8. Pakaian Dinas Paskibra

9. Atribut yang digunakan Oleh Paskibraka

Lambang Paskibra

Yang perlu kita ketahui bahwa, Untuk Lambang Paskibra, Paskibraka dan Purna Purna Paskibraka Indonesia itu berbeda,  jadi kita akan mempelajari tentang lambang lambang Paskibra.

1. Lambang Purna Paskibraka Indonesia








2. Lambang Paskibraka
 


 3. Lambang Paskibra Tingkat SMA sederajat



Lambang Paskibra Sekolah tingkat SMA sederajat, dibedakan dengan Paskibraka dan Purna Paskibraka, karena memang tugas, tanggung jawab, dan tingkatannya berbeda. Di lambang ini perbedaannya adalah warna dasar dan tulisan pada lambangnya. warna dasar lambang Paskibraka berwarna Hitam sedangkan Lambang paskibra Sekolah tingkat SMA berwarna Coklat dan Tulisan pada lambang Paskibraka adalah "Pasukan Pengibar Bendera Pusaka" sedangkan Paskibra Sekolah adalah "Pasukan Pengibar Bendera" atau disingkat PASKIBRA.

4. Lambang Paskibra Tingkat SMP sederajat




Untuk Paskibra Sekolah Tingkat SMP sama dengan Paskibra Sekolah Tingkat SMA tetapi yang berbeda adalah warna dasar, yaitu warna biru, tujuannya adalah untuk membedakan paskibra tingkat SMP dan Paskibra tingkat SMA.



Pengertian Paskibra




Pasukan Pengibar Bendera atau lebih kita kenal dengan sebutan PASKIBRA, adalah Suatu Organisasi yang berdiri dibawah naungan OSIS yang tedapat ditingkatan Sekolah. Tugas utama Paskibra adalah Mengibarkan Bendera disekolah.

Paskibra dibagi menjadi 2 tingkatan, yaitu Paskibra Tingkat SMP/Mts dan Paskibra Tingkat SMA sederajat.

Paskibra Tingakat SMP

Paskibra Tingkat SMA

Foto Kegiatan Paskibraka Kota metro


Ini dia Kumpulan Foto - Foto kegiatan Paskibraka Kota Metro dari Tahun ke Tahun, Silahkan Klik Tulisan dibawah ini


Paskibraka Kota Metro Tahun 2010

Paskibraka Kota Metro Tahun 2011

Paskibraka Kota Metro Tahun 2012

Paskibraka Kota Metro Tahun 2013


Kegiatan Paskibraka Kota Metro (2011)